Minyak Nilam - Pengertian, Karakteristik, Sifat, Kegunaan, Standar Mutu ( SNI dan EOA )
MINYAK NILAM ( PATCHOULY OIL )
minyak atsiri nilam indonesia-google.com |
Minyak nilam adalah salah satu minyak atsiri yamg berasal dari Indonesia yang merupakan komoditas unggul dari Indonesia.
1. Diperoleh dari hasil penyulingan daun, batang, dan cabang tanaman Nilam ( pogostemon cablin benth )
2. Kadar minyak tertinggi terdapat di daun ( tiga pasang daun termuda )
3. Kandungan utama " Patchouly Oil " ( 30-50 % )
4. Aroma segar dan khas
5. Mempunyai daya fiksasi yang kuat, yang sulit di gantikan oleh bahan sintesis.
KANDUNGAN MINYAK NILAM
Kandungan minyak nilam terdiri dari 26 komponen penyusunan minyak nilam, dengan 8 puncak dominan yang merupakan senyawa : Patchouly Alkohol ( 20,36 % ), Delta-guaine ( 14,50% ), Alpha-guanine ( 12,89 % ), Pogostol ( 3,58 % ) Palustrol ( 1,64 % ), Beta-pinene ( 0,35 % ), dan Alpha-patchoulena ( 7,54 % ). Komponen utama penyusun minyak nilam yaitu senyawa patchouly alkohol dengan kadar yang di peroleh 20,36 %.
KEGUNAAN MINYAK NILAM
1. Industri Kosmetika
2. Industri Sabun
3. Pewangi Selendang
4. Pewangi Karpet
5. Pewangi Barang Tenun lainnya.
STANDAR MUTU MINYAK NILAM
PERUBAHAN STANDAR MUTU MINYAK NILAM SNI
NILAM SUMBER TERBAIK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDEMEN DAN MUTU MINYAK NILAM
1. Bahan Tanaman / Bibit
2. Lingkungan Tumbuh
3. Unsur Hara Dalam Tanah
4. Panen
5. Teknologi Penyulingan
6. Penanganan Minyak.
PENGADAAN DAN PENANGANAN BAHAN BAKU NILAM
1. Bahan Tanaman
2. Teknik Budidaya Utama
3. Teknik Panen
4. Penanganan Setelah Panen / Sebelum Penyulingan.
JENIS-JENIS NILAM
1. Nilam Aceh ( pogostemon cablin benth )
2. Nilam Sabun ( pogostemon hortensis becker )
3.Nilam Kembang ( pogostemon heyneasus benth )
Dua varietas unggul nilam 2013 :
a. Patchoulina 1
b. Patchoulina 2.
MORFOLOGI NILAM ACEH, SABUN, DAN KEMBANG
TEKNIK BUDIDAYA UTAMA
1. Semakin tinggi dari muka laut, rendemen minyak semakin rendah tapi kadar Patchouly Alkohol ( PA ) semakin tinggi
2. Kalau ternaungi daun lebar-lebar dan tipis kadar minyak rendah, kalau terbuka daun kecil dan tebal, kadar minyak tinggi
3. Penggemburan dan pembumbunan akan memperbesar rumpun
4. Pemberian mulsa semak belukar di musim kering akan meningkatkan produksi daun dan minyak.
TEKNIK PANEN :
1. Cara panen yang terbaik adalah dengan memetik 3 pasang daun termuda sekali sebulan
2. Panen sekali 3 bulan apalagi di musim kering sebaiknya di tinggalkan minimal satu cabang yang berdaun
3. Panen sebaiknya pagi atau sore hari.
PENANGANAN SETELAH PANEN ATAU SEBELUM PENYULINGAN
1. Daun dan ranting yang telah di panen di keringkan sebaiknya dengan kering angin, bila di jemur dengan cahaya matahari paling lama 3-5 jam, kiemudian di lanjutkan dengan kering angin.
2. Dalam proses pengeringan, jangan sampai daun di tumbuhi jamur
3. Setelah kering daun di rajang atau di potong-potong sepanjang 10-15 cm
4. Daun yang telah sempurna kering dapat di simpan lama.
BERBAGAI CARA PENGOLAHAN DAN JENIS ALAT SULING MINYAK ATSIRI
1. Penyulingan ( Destilisasi )
2. Pengikatan Dengan Lemak
3. Pengepressan
4. Ekstraksi / Pelarutan Dalam Alkohol.
Pengolahan minyak atsiri yang paling banyak di lakukan adalah dengan penyulingan, baik dengan air maupun dengan CO2.
TEKNIK PENYULINGAN YANG BENAR
1. Sifat dan Penganan Bahan Baku
2. Kepadatan Bahan Baku
3. Tekanan Uap
4. Kecepatan Alir Uap / Kondensat
5. Lama Penyulingan.
PENGUJIAN MUTU MINYAK
1. Pengujian Dengan Alkohol
2. Pengujian Dengan Alkohol Meter
3. Pengujian Laboratorium ( GC / GCMS )
TEMPAT PENYIMPANAN MINYAK NILAM
A. SYARAT KEMASAN :
1. Tidak bereaksi dengan minyak atsiri
2. Tidak dapat di lalui cahaya
3. Bersifat Isolator panas
4. Head Space ( kurang lebih 5 % )
B. BAHAN KEMASAN
1. Botol berwarna gelap ( kapasitas kecil )
2. Berbahan AI / SS
3, Berbahan HDPE
C. RUANG PENYIMPANAN
1. Suhu ruang sekitar 20-25 derajat celcius
2. Tidak di masuki cahaya
3. Tidak berdekatan / tidak satu ruangan dengan bahan yang menyerap bau ( misalnya lemak pangan ), dan jenis minyak atsiri lain dan bahan berbau lainnya.
PEMELIHARAAN ALAT SULING
1. Alat suling sebaiknya di gunakan secara terus menerus
2. Ketel, pipa pendingin, separator harus selalu di bersihkan
3. Bila alat suling tidak akan di operasikan dalam waktu yang lama, maka alat harus bersih dan kering.
Demikianlah penjelasan singkat tentang minyak atsiri nilam Indonesia, semoga dapat menambah pengetahuan kita semua dan marilah kita bersama-sama meningkatkan kualitas minyak nilam yang ada di Indoneisa, sehingga mampu bersaing dengan minyak nilam dari negara lain. Terima kasih telah berkunjung.
Posting Komentar